Laman

TEKNIK SIPIL

Soal Perhitungan Sambungan Kayu dengan Paku



MENGHITUNG SAMBUNGAN DENGAN PAKU -



Struktur Kayu


Pendahuluan

Indonesia merupakan suatu negara yang kaya dengan kayu, baik jenis maupun kuantitasnya. Pulau – pulau besar .seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, saat ini masih mempunyai hutan yang sangat luas yang banyak menghasilkan kayu. Namun sayangnya, penelitian tentang kayu ini masih sangat kurang. Oleh karenanya pemakaian kayu dalam konstruksi terlalu berlebihan, sedang penggunaan alat penyambungpun masih memakai alat penyambung yang sudah kuno. Padahal penyambungan dengan alat sambung moderen akan dapat menghemat pemakaian kayu.
Sehubungan dengan hal di atas, maka dalam buku ini akan dibicarakan beberapa hal tentang kayu, sperti : Jenis dan pertumbuhan kayu, sifat-sifat kayu, tegangan dan daya dukung kayu, kelas dan mutu kayu, sambungan dan alat sambung kayu, dan contoh perhitungan gelagar untuk jembatan kayu sederhana.

A. Pohon

Sebatang pohon terdiri dari batang, dahan (cabang), ranting, dan daun. Bila sebatang pohon dipotong secara melintang pada bagian batangnya, akan terlihat bagian-bagiannya sebagai berikut.

Lihat Gambar Penampang Kayu

1. Kulit luar, yaitu bagian sebelah luar dari batang pohon yang merupakan lapisan yang sudah mati, lapisan ini berfungsi melindungi bagian-bagian sebelah dalamnya.

2. Kulit dalam, merupakan bagian sebelah dalam dari kulit luar yang masih hidup, bagian ini merupakan bagian yang sangat tipis yang dinamakan “lapisan kambiun”.

3. Lapisan kambiun, Lapisan ini berfungsi mengangkut dan menyalurkan makanan yang diproses pada daun ke bagian-bagian lain dari sebatang pohon. Proses pertumbuhan sebatang pohon terjadi pada lapisan kambiun ini, sel-sel mmecah, bertumbuh dan memecah lagi untuk membentuk sel-sel kulit baru atau zat kayu yang baru.

4. Kayu muda (Kayu lunak), terdapat pada bagian sebelah dalam dari lapisan kambiun. Kayu muda (kayu lunak) berwarna keputih-putihan yang disebut dengan “ kayu gubal” (sap wood). Lapisan ini merupakan bagian yang hidup pada kayu, zat makanan yang diserap oleh akar pohon diteruskan ke daun untuk diolah melalui bagian kayu lunak tersebut, kemudian didistribusikan kembali kebagian lainya juga melalui lapisan ini. Selain berfungsi sebagai pembawa dan pendistribusian juga berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Ketebalan lapisan kayu muda atau kayu gubal ini berbeda-beda pada setiap pohon (tergantung pada jenis pohonnya).

5. Kayu inti (kayu teras), bagian sebelah dalam dari kayu muda terdapat lapisan yang lebih tebal dan lebih keras yang disebut “kayu teras” atau kayu inti, yaitu bagian yang berperan hanya sebagai inti kayu yang kuat dan kokoh. Lapisan kayu teras atau kayu inti berwarna agak lebih tua dari kayu gubal. Karena pada lapisan ini tidak terdapat bahan makanan di dalamnya , maka lapisan ini lebih awet dibanding dengan kayu gubal. Oleh karenanya bagian kayu teras atau kayu inti ini merupakan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan konstruksi.
6. Hati kayu, merupakan bagian yang terdalam dari batang pohon, bagian ini merupakan bagian yang berguna untuk menentukan jenis pohon.

B. Jenis pohon

Secara umum pohon (kayu) dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu pohon berpori dan pohon tidatk berpori. Pohon berpori mempunyai kayu lunak dan pohon

tidak berpori mempunyai kayu keras Ada beberapa macam sel yang terdapat pada kayu, baik kayu lunak maupun kayu keras. Akan tetapii ada jenis sel yang terdapat pada kayu lunak tapi tidak terdapat pada kayu keras dan sebaliknya.

1. Kayu lunak

Pada kayu lunak terdapat beberapa macam sel yang berfungsi mengangkut makanan ke arah tertentu dari pohon, jenis sel yang terdapat pada kayu lunak tersebut adalah:

a. Tracheids, bagian ini terdapat pada kayu lunak yang berfungsi untuk membawa bahan makanan ke arah memanjang // arah sumbu batang atau dahan dan ranting. Sel ini berukuran panjang ± 2 sampai 7 mm dengan ¯ kira-kira 1/100 panjangnya.

b. Parenchima, adalah suatu sinar sumsum yang dibentuk oleh sel-sel untuk membawa makanan ke arah radial. Sel-sel/sinar yang dibentuk oleh sel-sel tersebut juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan.

c. Papa damar, bagian ini terbentuk setelah bertambahnya gelang tahun yang menyebabkan terjadinya lubang-lubang memanjang (ruangan interseluler). Mula-mula ruangan ini berisi udara saja, tetapi dalam waktu yang lama sesuai petumbuhan kayu, ruangan tersebut berisi semacam zat resin yang dinamakan “Damar”.

1. Kayu keras

Sebagaimana pada kayu lunak, pada kayu keras juga terdapat beberapa macam sel sebagai berikut:

a. Serat (Fiber), merupakan bagian yang terbanyak terdapat pada kayu keras, sama halnya dengan “tracheids” pada kayu lunak. Serat tersebut berukuran panjang ± 0,6 sampai 3 mm. Dengan dinding lebih tipis.

b. Parenchima, seperti pada kayu lunak sel ini membentuk jari-jari teras yang arahnya juga ada // arah serat. Jumlah jari-jari ini lebih banyak dibanding dengan yang terdapat pada kayu lunak.

c. Pori/pipa, pada kayu lunak tidak terdapat pipa tetapi terdapat pori-pori (pipa damar) atau dikatakan non porous. Sedang pada kayu keras tidak terdapat pipa-pipa damar, tetapi terdapat pori / pipa atau dikatakan porous. Hal ini merupakan perbedaan antara kayu lunak dan kayu keras.





Polusi Tanah & Air Tanah



Polusi Tanah _ Air Tanah _sahnohilhami_ -





teknik sipil UNP


Photobucket





Sejarah Teknik Sipil Indonesia


Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini bisa merubah sebuah hutan menjadi kota besar

Cabang-cabang ilmu teknik sipil


* Struktural: Cabang yang mempelajari masalah struktural dari materi yang digunakan untuk pembangunan. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
* Geoteknik: Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium.
* Manajemen Konstruksi: Cabang yang mempelajari masalah dalam proyek konstruksi yang berkaitan dengan ekonomi, penjadwalan pekerjaan, pengembalian modal, biaya proyek, semua hal yang berkaitan dengan hukum dan perizinan bangunan hingga pengorganisasian pekerjaan di lapangan sehingga diharapkan bangunan tersebut selesai tepat waktu.
* Hidrologi: Cabang yang mempelajari air, distribusi, pengendalian dan permasalahannya. Mencakup bidang ini antara lain cabang ilmu hidrologi air (berkenaan dengan cuaca, curah hujan, debit air sebuah sungai dsb), hidrolika (sifat material air, tekanan air, gaya dorong air dsb) dan bangunan air seperti pelabuhan, irigasi, waduk/bendungan(dam), kanal.
* Teknik Lingkungan: Cabang yang mempelajari permasalahan-permasalahan dan isu lingkungan. Mencakup bidang ini antara lain penyediaan sarana dan prasarana air besih, pengelolaan limbah dan air kotor, pencemaran sungai, polusi suara dan udara hingga teknik penyehatan.
* Transportasi: Cabang yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya.

* Informatika Teknik Sipil: Cabang baru yang mempelajari penerapan Komputer untuk perhitungan/pemodelan sebuah sistem dalam proyek Pembangunan atau Penelitian. Mencakup bidang ini antara lain dicontohkan berupa pemodelan Struktur Bangunan (Struktural dari Materi atau CAD), pemodelan pergerakan air tanah atau limbah, pemodelan lingkungan dengan Teknologi GIS (Geographic information system).
Keluasan cabang dari teknik sipil ini membuatnya sangat fleksibel di dalam dunia kerja. Profesi yang didapat dari seorang ahli bidang ini antara lain: perancangan/pelaksana pembangunan/pemeliharaan prasarana jalan, jembatan, terowongan, gedung, bandar udara, lalu lintas (darat, laut, udara), sistem jaringan kanal, drainase, irigasi, perumahan, gedung, minimalisasi kerugian gempa, perlindungan lingkungan, penyediaan air bersih, survey lahan, konsep finansial dari proyek, manajemen projek dsb. Semua aspek kehidupan tercangkup dalam muatan ilmu teknik sipil.
Perbedaan dari arsitek, terletak pada posisi ahli teknik sipil dalam sebuah proyek. Arsitek menyumbangkan rancangan, ide, kemungkinan pelaksanaan pembangunan di atas kertas. Hasil rancangan tersebut diserahkan selanjutnya kepada staf ahli bidang teknik sipil untuk pelaksanaan pembangunan. Tahapan ini, ahli teknik sipil melakukan perbaikan/saran dari pelaksanaan perencanaan, koordinasi dalam proyek, mengamati jalannya proyek agar sesuai dengan perencanaan. Selain itu, ahli teknik sipil juga membangun konsep finansial dan manajemen proyek atas hal-hal yang mempengaruhi jalannya proyek.

Ahli teknik sipil tidak hanya berurusan dengan pembangunan sebuah proyek bangunan, tetapi di bidang lain seperti yang berkaitan dengan informatika, memungkinkan untuk memodelisasi sebuah bentuk dengan bantuan program CAD, pemodelan kerusakan akibat gempa, banjir. Hal ini sangat penting di negara maju sebagai tolak ukur kelayakan pembangunan sebuah bangunan vital yang mempunyai risiko dapat menelan korban banyak manusia seperti reaktor nuklir atau bendungan, jika terjadi kegagalan perencanaan teknis. Rancangan bangunan tersebut biasanya dimodelkan dalam komputer dengan diberikan faktor-faktor ancaman bangunan tersebut seperti gempa dan keruntuhan struktur material. Peran ahli teknik sipil juga masih berlaku walaupun fase pembangunan sebuah gedung telah selesai, seperti terletak pada pemeliharaan fasilitas gedung tersebut.
Materi utama

* Mekanika teknik
* Konstruksi baja
* Konstruksi beton
* Konstruksi kayu
* Konstruksi gelas
* Mekanika tanah
* Teknik Pondasi
* Hidrologi
* Hidrolika
* Bangunan air
* Manajemen konstruksi
* Dinamika Struktur
* Earthquake engineering
* Informatika
* Ilmu Ukur Tanah
* Strukrut bangunan sipil


Aplikasi ilmu teknik sipil di Indonesia

* Sosrobahu
* Konstruksi Cakar Ayam
* Jembatan Suramadu
* Gedung
* Stadiun
* Underpas
* Fly Over
* Bandara
* Terowongan
* Jalan Busway
* Dermaga
* Jalan Kereta api
* Pelabuhan


Tokoh teknik sipil Indonesia

* Tjokorda Raka Sukawati
* Prof. Thoskykovsky
* Prof. Dr. Ir. Hendricho Msc
* Ir. Rooseno
* Ir. Ahadi
* Ir. Soetami
* Prof Sedijatmo
* Prof. Dr. Ir. Wiratman Wangsadinata
* Prof. Dr. Moh. Sahari Besari MSc., Ph.D
* Ir.Soekarno





Skala Gambar Teknik Dasar



Skala Gambar Teknik Dasar -




Bentuk Garis Gambar Teknik Dasar



Bentuk Garis Gambar Teknik Dasar -





Macam-Macam Bentuk Rangka Kuda-Kuda



Macam-Macam Bentuk Rangka Kuda-Kuda -




Alat Gambar Teknik Dasar



Alat Gambar Teknik Dasar -




Rencana Atap dan Kuda-kuda



Rencana Atap dan Kuda-kuda -




Kozen Pintu dan Jendela



Kozen Pintu dan Jendela -





Pondasi Batu Kali



Pondasi Batu Kali -





Dinding bata



Dinding bata -





TUGAS MEKTAN TERJEMAHAN TEKANAN EFEKTIF DAN KAPILER


Tekanan Efektif dan kapiler dalam bahasa inggris


Penekanan Efektif dan kapiler dalam bahasa inggris _SAHNOHILHAMI_ -


Tekanan Efektif dan kapiler dalam bahasa indonesia

Tegangan Efektif dan kapiler dalam bahasa indonesia  _SAHNOHILHAMI_ -






CARA MENGUKUR BERAT JENIS TANAH DILABORATORIUM


Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butir tanah dan berat air suling dengan isi yang sama pada suhu tertentu. berat jenis tanah diperlukan untuk merencanakan konstruksi bangunan yang kekuatanya dipengaruhi oleh berat jenis tanah.

Untuk melakukan tes berat jenis tanah diperlukan alat – alat antara lain :

• Piknometer dengan kapasitas minimum 100 ml atau botol ukur dengan kapasitas minimum 50 ml.
• Desikator
• Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai ( 110 ± 5 ) º C.
• Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.
• Termometer ukuran 0º – 50ºC dengan ketelitian pembacaan 1ºC
• Saringan dan penadahnya.
• Botol berisi air suling.
• Bak perendam.
• Pompa hampa udara ( vacuum, 1 – 1 ½ PK ) atau tungku listrik ( Kookplaat ).

Benda uji berupa tanah juga harus dipersiapkan untuk di lakukan tes berat jenisnya.

Sebelumnya Keringkan benda uji tanah terlebih dahulu dalam oven pembuat roti pada suhu 105 – 110ºC dan dinginkan sesudah itu dalam desikator dan satu benda uji tanah lagi dalam keaadaan tidak dikeringkan.
Cara melaksanakan tes berat jenis tanah sebagai berikut:

a. Cuci piknometer dengan air suling dan keringkan. Timbang piknometer dan tutupnya dengan ketelitian 0,01 gram ( W1 ).
b. Masukkan benda uji kedalam piknometer dan timbang bersama tutupnya dengan ketelitian 0,01 gram ( W2 ).
c. Tambahkan air suling sehingga piknometer terisi dua pertiga. Untuk bahan yang mengandung lempung diamkan benda uji terendam selama paling sedikit 24 jam.
d. Didihkan isi piknometer dengan hati – hati selama minimal 10 menit, dan miringkan botol – botol sekali –sekali untuk mempercepat pengeluaran udara yang tersekap.
e. saat mempergunakan pompa vacum tekanan udara didalam piknometer atau botol ukur tidak boleh dibawah 100 mm Hg. Kemudian isilah piknometer dengan air suling dan biarkan piknometer beserta isinya untuk mencapai suhu konstrat didalam bejana air atau dalam kamar. Sesudah suhu konstrat tambahkan air suling seperlunya sampai tanda batas atau sampai jenuh.Tutuplah piknometer, keringkan bagian luarnya dan timbang dengan ketelitian 0,01 gram ( W3 ). Ukur suhu dari isi piknometer dengan ketelitian 1ºC.
f. Bila isi piknometer belum diketahui maka tentukan isinya sebagai berikut. Kosongkan piknometer dan bersihkan. Isi piknometer dengan air suling yang suhunya sama dengan suhu pada c dengan ketelitian 1ºC dan pasang tutupnya. Keringkan bagian luarnya dan timbang dengan ketelitian 0,01 gram dan dikoreksi terhadap suhu, ( W4 ).
g. Pemeriksaan dilakukan ganda ( duplo ) dengan sampel benda uji lain.
Setelah proses tes berat jenis tanah selesai, berikutnya kita menghitung berat jenis tanah dengan rumus sebagai berikut :
Gs = ( W2 – W1 ) / ( ( w4 – w1 ) – ( W3 – W2 ) )
Gs = Berat jenis tanah
W1 = berat piknometer ( gram ).
W2 = berat piknometer dan bahan kering ( gram ).
W3 = berat piknometer, bahan dan air ( gram ).
W4 = berat piknometer dan air ( gram ).

Apabila hasil kedua pemeriksaan berbeda lebih dari 0,03 pemeriksaan harus diulang.
setelah selesai melakukan percobaan yang benar, dan mengulang – ngulang lagi , langkah terakhir adalah menentukan rata – rata hasil percobaan tersebut.




Jenis Peralatan Berat


1. Buldoser










2. Loader










3. Motor grader










4. Backhoe










5. Power shovel











6. Dragline











7. Mobil crane











8. Dump truck












9. Compactor











10. Crane
















LAMBANG TEKNIK SIPIL UNP






KONVERSI SATUAN DAN HURUF GRADE


KONVERSI SATUAN
Konversi = mengubah. Kelebihan sistem Satuan Internasional (SI) adalah kemudahan dalam pemakaiannya karena menggunakan sistem desimal (kelipatan 10) dan hanya ada satu satuan pokok untuk setiap besaran dengan penambahan awalan untuk satuan yang lebih besar atau lebih kecil. Misalnya, 1 centimeter = 0,01 meter atau 1 kilogram sama dengan 1000 gram. Besaran apapun yang kita ukur, seperti panjang, massa atau kecepatan, terdiri dari angka dan satuan. Sering kita diberikan besaran dalam satuan tertentu dan kita kita ingin menyatakannya dalam satuan lain. Misalnya kita mengetahui jarak dua kota dalam satuan kilometer dan kita ingin mengetahui berapa jaraknya dalam satuan meter. Demikian pula dengan massa benda. Misalnya kita mengukur berat badan kita dalam satuan kg dan kita ingin mengetahui berat badan kita dalam satuan ons atau pon. Untuk itu kita harus mengkonversi satuan tersebut. Konversi berarti mengubah. Untuk mengkonversi satuan, terlebih dahulu harus diketahui beberapa hal yang penting, antara lain awalan-awalan metrik yang digunakan dalam satuan dan faktor konversi.
Awalan-awalan satuan yang sering digunakan dapat anda lihat pada tabel berikut ini.

A. Konversi Satuan Ukuran Panjang

a. KM= kilo meter
b. HM=hekto meter
c. Dam=deka meter
d. M=meter
e. Dm=desi meter
f. CM=centi meter
g. MM=mili meter
h. Inci=25,4 mm
i. 1 feet=0.3048 m
j. 1 mile=1.6093m
k. 1mil laut=1.852 km
l. 1 mikron=0.000001 m
m. 1 elo lama=0.687 m
n. 1 acre=4840 yards
o. 1 cicero=48108 mm
Contoh :
• 1 yards = 0,9144 meter = 36 inches
• 1 inch = 2,54 centimeters
• 1 foot (feet) = 30,48 centimeters = 12 inches
• 1 mile = 1,609 kilometers = 5280 feet = 1760 yard
• 1 ft = 12 in
• 1 in = 25,4 mm
• 1 mile = 5280 ft = 1760 yd = 1,609 km
• 1 km = 3281 ft = 1093,6 yd = 0,6214
• 1 inch / inchi / inc / inci = sama dengan = 25,4 mm
• 1 feet / ft / kaki = sama dengan = 12 inch = 0,3048 m
• 1 mile / mil = sama dengan = 5.280 feet = 1,6093 m
• 1 mil laut = sama dengan = 6.080 feet = 1,852 km
• 1 meter = 3,281 ft
• 1 foot = 0,3048 m
• 1 mikron = 0,000001 m1 mile = 1609 m = 5280 ft
• 1 angstrom = 10-10 m
• 1 elo lama = 0,687 m
• 1 pal jawa = 1.506,943 m
• 1 pal sumatera = 1.851,85 m
• 1 acre = 4.840 yards2
• 1 cicero = 12 punt
• 1 cicero = 4,8108 mm
• 1 hektar = 2,471 acres
• 1 inchi = 2,45 cm


B. Konversi Satuan Massa/Berat

a. KG= kilo gram
b. HG= hekto gram
c. DAG= deka gram
d. G=gram
e. DG=desi gram
f. CG=centi gram
g. MG=mili gram
h. Pounds
i. Ounce
Contoh :
• 1 kilogram = 2,2046 pounds (lbs) = 35,2739 ounces (oz)
• 1 pounds = 453,59 grams
• 1 ounce = 28,350 grams
• 1 lb = 0,4536 kg = 7000 grains
• 1 kg = 2,205 lb
• 1 kuintal / kwintal = sama dengan = 100 kg
• 1 ton = sama dengan = 1.000 kg
• 1 kg = sama dengan = 10 ons
• 1 kg = sama dengan = 2 pounds
• 1 kilogram = 103 gm = 6,85 x 10-2 slug
• 1 gram = 10-3 kg = 6,85 x 10-5 slug


C. Konversi Satuan Luas

a. 1 hektar=10000 m2
b. 1 are=1 dm2
c. kilometer persegi (Km2)
d. hectometer persegi (hm2)
e. dekameter persegi(Dam2)
f. meter persegi(m2)
g. desimeter persegi(Dm2)
h. centimeter persegi(cm2)
i. millimeter persegi(MM2)
Contoh :
• 1 in2 = 6,452 cm2
• 1 in2 =1550 in2 = 10,76 ft2 = 1,196 yd2
• 1 hektar / ha / hekto are = sama dengan = 10.000 m2
• 1 are = sama dengan = 1 dm2
• 1 km2 = sama dengan = 100 hektar


D. Konversi Satuan Volume

a. Liter
b. Kubik desimeter
c. Kubik dekameter
d. Kubik
e. Desiliter
f. Centiliter
g. Sentimeter kubik
h. Millimeter kubik
i. Ekar kaki
j. Kubik halaman
k. Kakikubik
l. Quart (US)
m. Cagkir (US)
n. Pint (UK)
Contoh :
• 1 liter = 0,2642 US gallons = 0,2200 imperial gallons = 33,824 fluid ounces
• 1 cubic feet = 28,3168 liters = 7,4827 US gallon = 6,2309 imperial gallon
• 1 barrel of oil = 158,9873 liter = 42.0123 US gallons = 5,6146 cubic feet
• 1 imperial gallon = 4,544 liters = 8 pints = 4 quarts
• 1 US gallon = 3,7843 liter = 7,9976 pints = 15,995 cups
• 1 liter = 1,761 pints = 0,881 quarts
• 1 ft3 = 7,481 US gallon = 28,32 liter
• 1 in3 = 16,39 cm3
• 1 US gallon = 3,785 liter
• 1 liter = 0,03531 ft3 = 61,02 in3 = 0,2642 US gallon
• 1 cubic feet = 28.3168 liter
• 1 barrelof oil = 158.9873 liter
• 1imperial gallon = 4.544 liter


E. Konversi Satuan Tekanan

a. Pascal (Pa)
b. Kilopascal (kPa)
c. HectoPascal (hPa)
d. Meganewton/millimeter persegi
e. Meganewton/meter persegi
f. Kilonewtom/millimeter persegi
g. Kilonewton/meter persegi
h. Newton/meter persegi
i. Ton/sentimeter persegi
j. Sentimeter air raksa
k. Ton (US)/kakipersegi
l. Pon/kaki persegi
m. Kaki air
n. Inc air
o. Atmosfer (Atm)
p. Millimeter air
q. Meter air
r. Inci air raksa
Contoh :
• 1 bar = 1,0197 Kg/Cm = 0,689 pounds per inch = 14,5 pounds per square inch (psi)
• 1 bar = 100 kilopascals = 0,9869 atmospheres (atm)
• 1 atmospheres = 1.01325 bar
• 1 psi = 0,0690 bar = 0,0703 Kg/Cm2 (3000 psi = 206,89 bar)
• 1 psi (=1 lb/in2 ) = 0,07031 kg/cm2 = 51,71 mm Hg pada 0o C
• 1 kg/cm2 = 14,22 psi = 735,6 mm Hg pada 0o C = 0,9807 bar
• 1 atm (standart ) = 14,7 psi = 1,033 kg/cm2 = 760 mm Hg pada 0o C
• 1 bar = 105 N/m2 = 105 Pa = 1,0197 kg/cm2 = 14,50 psi


F. Konversi Satuan Kecepatan

a. Kph = kilometer per hour
b. Mph =mil per hour
c. Meter /second
d. Meter/menit
e. Meter/jam
f. Centimeter/second
g. Centi meter/,emit
h. Kilometer /jam
i. Mil.second
j. Mil/menit
k. Mil/jam
l. Inci/menit
m. Kaki/second
n. Kaki/jam
o. Yard/second
p. Kecepatancahaya
Contoh :
• 1 kph (kilometer per hour) = 0,6213 mph (mil per hour) = 0,5399 knot
• 1 knot = 1,852 kph = 1,151 mph
• 1 kph = 0,2778 meter per second = 0,911 feet per second
• 1 ft/s = 30,48 cm/s
• 1 m/s = 3,281 ft/s = 3,6 km/h
• 1 mile/h = 1467 ft/s = 1,609 km/h = 0,8684 knot
• 1 km/h = 0,278 m/s = 0,621 mil/h


G. Konversi Satuan Suhu

a. Celcius
b. Fahrenheit
c. Kelvin
d. Rankine
e. Reamur


H. Konversi Satuan Energy

a. Joule
b. Gigajoule
c. Megajole
d. Kilojoule
e. Watt second
f. Kilowatt jam (kwh)
g. Watt jam (wh0
h. Newton meter(NM)
i. Kalori
j. Kilokalori
k. Centi grade satuan panas
l. Electron volt (eV)
m. Power jam
n. Kilogram meter
o. Kaki-pon (ft.lbf)
p. Inci-pon (in.lbf)
q. Therm
r. Erg
s. Kakipoundal
Contoh :
• 1 J = 107 erg = 0.738 ft.lb
• 1 ft.lb = 1.36 J = 1.29 x 10-3 Btu = 3.24 x 10-4 kcal
• 1 kcal = 4.18 x 103 J = 3.97 Btu
• 1 eV = 1.602 x 10-19 J
• 1 kWh = 3.60 x 106 J = 860 kcal
• 1 joule = 0,7376 ft-lb = 0,239 cal = 107 ergs
• 1 ft-lb = 1,356 J = 0,324 cal
• 1 cal = 4,186 J = 3,087 ft-lb


I. Konversi Satuan Electric

a. Ampere
b. Teraamper
c. Gigaampere
d. Megaampere
e. Kiloampere
f. Miliampere
g. Mikroampee
h. Nanoampere
i. Picoampere
j. Abampere
k. Volt/ohm
l. Watt/volt
m. Coulomb/second
n. Statampere
o. Gilbert (Gi)
p. Gaussian aruslistrik
q. Franklin/second


J. SATUAN LAIN
a. Kertas
o 24 sheets (lembar) = 1 quire
o 20 quires = 1 ream
o 10 reams = 1 bale
b. Circular
o 60 seconds = 1 minute
o 60 minutes = 1 degree
o 360 degrees = 1 circumference
o 1 degree of the Earth’s surface (1 meridian) = 69.16 miles at the equator
c. Miscellaneous
o 12 units = 1 dozen
o 12 dozen = 1 gross
o 20 units = 1 score
o 1 hand = 4 inches
o 1 fathom = 6 feet
o 1 nautical mile = 6076 feet
o 3 nautical miles = 1 league
o 1 bushel of potatoes = 60 pounds
o 1 barrel of flour = 196 pounds
o 1 cubic foot of water (7.48 gallons) = 62.425 pounds
o Atmospheric pressure at sea level = 14.7 pounds per square inch
o 13.5 cubic feet of air = 1 pound

• Infinite (english)
o 1 astronomical unit = 93 million miles = 150 million kilometers
o 1 light-year = 63225.80645 astronomical units = 5.88 trillion miles = 9.46 trillion kilometers
o 1 parsec = 3.26 light-years = 19.1688 trillion miles = 30.8396 trillion kilometers
o NOTE: An astronomical unit (AU) is the distance between the Earth and the Sun. A light-year is the distance travelled by a photon, in vacuum, in one year. A parsec is a distance having a PARallax of one SECond of arc, as measured from diametrically opposite points along the Earth’s orbit. Try not to fall off the end of these figures.



HURUF GRADE
Huruf Yunani
Selain abjad Latin yang selalu kita gunakan, ada lagi abjad yang juga sering dipakai dalam literature science atau teknik, khususnya dalam penulisan simbol. Seperti pada penulisan rumus-rumus matematika, fisika, statistik, kimia, ekonometri, dll. Yaitu, abjad Yunani, yang saya kutip dari suatu buku yang juga saya tampilkan dibawah ini.

α (alfa): Percepatan sudut.
β (beta), γ (gamma): Jenis radiasi nuklir, bersama-sama dengan α. Dalam relativitas khusus, γ berarti faktor Lorentz.
δ (delta): Fungsi delta Dirac.
ε (epsilon): konstanta permitivitas listrik.
η (eta): Dalam beberapa kesempatan, berarti efisiensi.
θ (theta): Sudut.
κ (kappa): Modulus Bulk.
λ (lambda): Panjang gelombang; rapat muatan listrik per satuan panjang.
μ (mu): Momen magnetik. Juga dipakai untuk menyatakan permeabilitas magnetik.
ν (nu): Frekuensi.
ξ (xi): Satu jenis baryon dinamai dengan huruf besarnya (Ξ)
π (pi): Selain untuk bilangan 3,1415926535… juga untuk parity yang berhubungan dengan simetri.
ρ (rho): Rapat massa atau muatan listrik per satuan volum, juga resistivitas listrik (hambat jenis).
σ (sigma): Konduktivitas listrik; rapat muatan listrik per satuan luas. Juga untuk konstanta Stevan-Boltzmann.
τ (tau): Torsi.
φ (phi): Dalam huruf besarnya (Φ) berarti fluks magnet.
χ (chi): Suseptibilitas. χm untuk magnet dan χe untuk listrik.
ψ (psi): Dalam fisika kuantum, digunakan untuk menyatakan fungsi gelombang, yang menyatakan keadaan.
ω (omega): Kecepatan sudut. Huruf besarnya, Ω, untuk Ohm.




Skripsi tentang mekanika tanah dan teknik pondasi


Skripsi tentang mekanika tanah dan teknik pondasi



sni-03-6822-2002-saringan



sni-03-6822-2002-saringan SANOHILHAMI_



SNI- 19- 0232 -2005 NAB Udara ditempat kerja



SNI_19_0232_2005_NAB_Udara_di_tempat_kerja



Identifikasi dan Karakteristik Limbah B3


I. Pendahuluan

limbah-b31Dalam pengeolaan limbah B3, identifikasi dan karakteristik limbah B3 adalah hal yang penting dan mendasar. Didalam pengelolaan limbah B3, prinsip pengelolaan tidak sama dengan pengendalian pencemaran air dan udara yang upaya pencegahanna di poin source sedangkan pengelolaan limbah B3 yaitu from cradle to grave. Yang dimaksud dengan from cradle to grave adalah pencegahan pencemaran yang dilakukan dari sejak dihasilkannya limbah B3 sampai dengan di timbun / dikubur (dihasilkan, dikemas, digudangkan / penyimpanan, ditransportasikan, di daur ulang, diolah, dan ditimbun / dikubur). Pada setiap fase pengelolaan limbah tersebut ditetapkan upaya pencegahan pencemaran terhadap lingkungan dan yang menjadi penting adalah karakteristik limbah B3 nya, hal ini karena setiap usaha pengelolaannya harus dilakukan sesuai dengan karakteristiknya.

Menurut PP 18 Tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3, pengertian limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan / atau beracun yang karena sifat dan / atau konsentrasinya dan / atau jumlahnya, baik secara langsung dapat mencemarkan dan / atau merusak lingkungan hidup, dan / atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, keangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.

Dari definisi diatas, semua limbah yang sesuai dengan definisi tersebut dapat dikatakan sebagai limbah B3 kecuali bila limbah tersebut dapat mentaati peraturan tentang pengendalian air dan atau pencemaran udara. Misalnya limbah cair yang mengandung logam berat tetapi dapat diolah dengan water treatment dan dapat memenuhi standat effluent limbah yang dimaksud maka, limbah tersebut tidak dikatakan sebagai limbah B3 tetapi dikategorikan limbah cair yang pengawasannya diatur oleh Pemerintah.

II. Identifikasi Limbah B3

Alasan diperlukannya identifikasi limbah B3 adalah:

1. mengklasifikasikan atau menggolongkan apakah limbah tersebut merupakan limbah B3 atau bukan.
2. menentukan sifat limbah tersebut agar dapat ditentukan metode penanganan, penyimpanan, pengolahan, pemanfaatan atau penimbunan.
3. menilai atau menganalisis potensi dampak yang ditimbulkan tehadap lingkngan, atau kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya

Tahapan yang dilakuka dalam identifikas limbah B3 adalah sebagai berikut:

1. Mencocokkan jenis limbah dengan daftar jenis limbah B3 sebagaimana ditetapkan pada lampiran 1 (Tabel 1,2, dan 3) PP 85/1999.
2. Apabila tidak termasuk dalam jenis limbah B3 seperti lampiran tersebut, maka harus diperiksa apakah limbah tersebut memiliki karakteristik: mudah meledak, mudah terbakar, beracun, bersifat reaktif, menyebabkan infeksi dan atau bersifat infeksius.
3. apabila kedua tahap telah dijalankan dan tidak termasuk dalam limbah B3, maka dilakukan uji toksikologi.

III. Karakteristik Limbah B3

Selain berdasarkan sumbernya (Lampiran 1,2 dan 3 PP 85/1999), suatu limbah dapat diidentifikasi sebagai limbah B3 berdasarkan uji karakteristik. Karakteristik limbah B3 meliputi:

- mudah meledak

- mudah terbakar

- bersifat reaktif

- beracun

- menyebabkan infeksi

- dan bersifat korosif

Suatu limbah diidentifikasikan sebagai limbah B3 berdasarkan karakteristiknya apabila dalam pengujiannya memiliki satu atau lebih kriteria atau sifat karakteristik limbah B3.

SNI 03-1726-1989 "Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah Dan Gedung"


SNI 03-1726-1989 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Rumah Dan Gedung _SAHNOHILHAMI_



Materi Baja



ITS-Undergraduate-9367-3105100031-Paper



Sni 07 2054 2006 Baja Profil Siku Sama Kaki Proses Canai Panas



SNI 07-2054-2006



Konversi satuan metric – imperial


pernah ditanya 80 feet itu berapa meter? atau 1 psi itu berapa bar? atau ditanya satuan yang kita sendiri gak pernah denger?
memang sulit sih kalo negara-negara yang ada gak punya standar yang sama tentang penggunaan satuan ukuran, banyak negara yang menggunakan sistem metric (indonesia juga termasuk) tapi ada juga yang menggunakan sistem imperial. jika sistem metric menggunakan satuan jarak meter/kilometer maka sistem imperial menggunakan yard/mil. kalo satuan metric menggunakan gram/kilogram untuk berat maka imperial biasa memakai satuan pound. nah negara yang menggunakan satuan imperial ini adalah amerika serikat, dan beberapa negara seperti liberia (di daerah afrika barat) dan burma (myanmar di asia tenggara). sebenarnya beberapa negara besar seperti inggris, australia, afrika selatan, kanada dan beberapa negara lain dieropa pernah menggunakan sistem imperial, tapi mulai sekitar tahun 1970an berangsur-angsur mengganti standarnya dengan satuan metric (walau masih ada yang menggunakan sistem imperial).
untuk negara seperti amerika serikat ini memang ingin membuat standar sendiri dan enggan mengikuti standar yang ada seperti di eropa, ini mungkin karena amerika menganggap dirinya negara adikuasa yang tidak ingin mengikuti negara2 lain.
untuk kita sendiri perbedaan tersebut tidak terlalu menjadi masalah, tapi mungkin kadang2 bingung untuk melakukan konversi tersebut. berikut saya beri beberapa konversi satuan yang sering kita jumpai, dan juga beberapa satuan khusus.
SATUAN PANJANG:
  • 1 yards = 0,9144 meter = 36 inches
  • 1 inch = 2,54 centimeters
  • 1 foot (feet) = 30,48 centimeters = 12 inches
  • 1 mile = 1,609 kilometers = 5280 feet = 1760 yard
SATUAN BERAT:
  • 1 kilogram = 2,2046 pounds (lbs) = 35,2739 ounces (oz)
  • 1 pounds = 453,59 grams
  • 1 ounce = 28,350 grams
SATUAN VOLUME:
  • 1 liter = 0,2642 US gallons = 0,2200 imperial gallons = 33,824 fluid ounces
  • 1 cubic feet = 28,3168 liters = 7,4827 US gallon = 6,2309 imperial gallon
  • 1 barrel of oil = 158,9873 liter = 42.0123 US gallons = 5,6146 cubic feet
  • 1 imperial gallon = 4,544 liters = 8 pints = 4 quarts
  • 1 US gallon = 3,7843 liter = 7,9976 pints = 15,995 cups
  • 1 liter = 1,761 pints = 0,881 quarts
SATUAN TEKANAN:
  • 1 bar = 1,0197 Kg/Cm = 0,689 pounds per inch = 14,5 pounds per square inch (psi)
  • 1 bar = 100 kilopascals = 0,9869 atmospheres (atm)
  • 1 atmospheres = 1.01325 bar
  • 1 psi = 0,0690 bar = 0,0703 Kg/Cm2 (3000 psi = 206,89 bar)
SATUAN KECEPATAN:
  • 1 kph (kilometer per hour) = 0,6213 mph (mil per hour) = 0,5399 knot
  • 1 knot = 1,852 kph = 1,151 mph
  • 1 kph = 0,2778 meter per second = 0,911 feet per second
SATUAN LAIN:
  • Kertas
    • 24 sheets (lembar) = 1 quire
    • 20 quires = 1 ream
    • 10 reams = 1 bale
  • Circular
    • 60 seconds = 1 minute
    • 60 minutes = 1 degree
    • 360 degrees = 1 circumference
    • 1 degree of the Earth’s surface (1 meridian) = 69.16 miles at the equator
  • Miscellaneous
    • 12 units = 1 dozen
    • 12 dozen = 1 gross
    • 20 units = 1 score
    • 1 hand = 4 inches
    • 1 fathom = 6 feet
    • 1 nautical mile = 6076 feet
    • 3 nautical miles = 1 league
    • 1 bushel of potatoes = 60 pounds
    • 1 barrel of flour = 196 pounds
    • 1 cubic foot of water (7.48 gallons) = 62.425 pounds
    • Atmospheric pressure at sea level = 14.7 pounds per square inch
    • 13.5 cubic feet of air = 1 pound
  • Infinite (english)
    • 1 astronomical unit = 93 million miles = 150 million kilometers
    • 1 light-year = 63225.80645 astronomical units = 5.88 trillion miles = 9.46 trillion kilometers
    • 1 parsec = 3.26 light-years = 19.1688 trillion miles = 30.8396 trillion kilometers
    • NOTE: An astronomical unit (AU) is the distance between the Earth and the Sun. A light-year is the distance travelled by a photon, in vacuum, in one year. A parsec is a distance having a PARallax of one SECond of arc, as measured from diametrically opposite points along the Earth’s orbit. Try not to fall off the end of these figures.
Gimana? sudah sedikit mengerti tentang satuan2 yang belum dikenal? OK, semoga ini bisa membantu.
terima kasih



Bahan materi mata kuliah STATISTIKA



Bahan materi mata kuliah STATISTIKA _SAHNOHILHAMI_



BAHAN MATA KULIAH STATISTIKA



MATA KULIAH STATISTIKA _SAHNOHILHAMI_



BAHAN MATERI MATEMATIKA TERAPAN I


Tinggal dowloads aja dibawah ini...!!!

BAHAN MATERI MATEMATIKA TERAPAN I _SAHNOHILHAMI_



Tabel Baja



Tabel Baja _SAHNOHILHAMI_



HIDROLOGI TENTANG Laju Infiltrasi



HIDROLOGI TENTANG Laju Infiltrasi _SAHNOHILHAMI_



HIDROLOGI TENTANG INFILTRASI



HIDROLOGI TENTANG INFILTRASI _SAHNOHILHAMI_



HIDROLOGI TENTANG HUJAN



HIDROLOGI TENTANG HUJAN _SAHNOHILHAMI_



Sifat Indek dan Klasifikasi Tanah



Sifat Indek dan Klasifikasi Tanah _SAHNOHILHAMI_



Macam Macam Profil Baja







SNI 1966_2008 Batas Plastis dan Indeks Plastisitas Tanah







Cara Menentukan Batas Cair Tanah


LAPORAN UJI BERAT JENIS TANAH
Di susun berdasarkan praktek uji berat jenis dilaboratorium

I. PENDAHULUAN

Tanah merupakan material material padat yang tidak tersementasi( tidak terikat secara kimiawi). Butiran mineral-mineral padat tanah berasal dari bahan-bahan organic yang mengalami pelapukan.

dalam pengujian dilapangan maupun di laboratorium tanah, tanah mempunyai criteria pengujian yaitu pengujian secara fisik dan mekanik. Adapun pengujian tanah dilaboraratorium yang masuk dalam golongan pengujian fisik yaitu diantaranya kadar air, berat jenis, berat isi, uji analisa saringan dan uji batas-batas atterberg. Mengenai uji sifat tanah yang meliputi uji sifat mekanik yaitu uji konsolidasi, uji cbr, uji pemadatan dan uji uat geser langsung.

Dalam penyusunan laporan kali ini yaitu mengenai pengujian berat jenis tanah (specific grafity). GS didefinisikan sebagai perbandingan antara berat volume butiran padat (Ys) dengan berat volume air (Yw).

Gs : Ys

Yw dimana:

Ys : volume butiran padat

Yw : berat volume air

Harga spesifik dari butiran tanah (bagian padat) sering dibutuhkan dalam macam-macam keperluan perhitungan dalam mekanika tanah. Harga tersebut dapat diperoleh atau ditentukan setelah mengalami proses pengujian dilaboratorium.

Yang perlu digaris bawahi yaitu bahwa GS tidak mempunyai dimensi. Gs berkisar antara 2.65 sampai dengan 2.75 nilai Gs sebesar 2.67 biasanya digunakan untuk tanah-tanah yang tidak berkohesifanorganik berkisarantara2.68 sampai dengan 2.72. berikut ini adalah berbagai jeenis tanah dengan berat jenisny.


Jenis tanah                              Berat jenis                             

Kerikil                                     2.65-2.68

Pasir                                       2.62-2.68

Lanau anorganik                     2.62-2.68

Lempung organik                    2.58-2.65

Lempung anorganik                2.68-2.75

Humus                                    1.37

gambut                                    1.25-1.80


II MAKSUD DAN TUJUAN

Yang pasti maksud dan tujuan dilakukanya pengujian tentang beratjenis suatu tanah yaitu tidak lain untuk mengetahui seberapa besar berat jenis yang terkandung dalam tanah yangkita uji. Selain dari pada itu yaitu untuk keterampilan dan ilmu pengetahuan mahasiswa teknik sipil khususnya dalam melakukan praktek uji tanah dilaboratorium dan meneruskan matakuliah yang telah diperoleh di semester yang lalu.

III. ALAT YANG DIGUNAKAN

Dalampengujian berat jenis tanah yang dilakukan dilaboratorium mengunakan alat-alat Bantu sebagai berikut

1. Piknometer 500 ml

2. Ember

3. Kompor listrik

4. Neraca dengan ketelitian 0.01 gr

5. ayakan no.4

IV. PROSEDUR PELKSANAAN









1. Persiapkan piknometer sebagai alat Bantu dalam pengujian

2. Timbang piknometer yang telah kita persiapkan

3. Setelah menimbang piknometer persiapkan tanah kering oven secukupnya

4. Ayak tanah kering oven tersebut mengunakan ayakan no.4

5. Masukan tanahkering oven yang sudah kita ayak kedalam piknometer

6. Timbang kembali piknometer yang sudah berisikan tanah kering oven

7. Tuangkan air suling kedalam piknometer yang sudah berisikan tanah kering oven

8. Persiapkan kompor listrik yang akan kita gunakan untuk memanaskan piknometer yang sudah kita isis dengan air suling dan tanah kering oven

9. Letakan piknometer di atas kompor listrik yang sudah kita nyalakan

10. Diamkan piknometer yang telah berisikan air dan tanah kering sampai mendidih dan mengeluarka gelembung udara

11. Angkat piknometer dari atas kompor listrik apabila dirasa sudah cukup dalam proses pemanasan

12. Rendan piknometer yang masih berisikan tanah dan air kedalam ember yang berisikan air

13. Diamkan piknometer sampai tanahnya mengendap dan sudah dingin setelah mengalami proses pemanasan

14. Angkat dan timbang kembali piknometer yang telah mengalami proses perendaman didalam ember.

V. PERHITUNGAN

Misalkan :

W1 : Berat piknometer

W2 : Berat piknometer + Tanah kering Oven

W3 : Berat piknometer + Tanah kering oven + Air suling

W4 : Berat piknometer + Air suling

Maka diperoleh

W1 : 174,5 gram

W2 : 234.8 gram

W3 : 711.5 gram

W4 : 673.8 gram

Dengan demikian Gs dapat kita hitung dengan memasukan rumus yang telah tersedia:

Gs :W2-W3

(W4-W1)-(W3-W2)

: 243.8 gr – 711.5 gr

(673.8 gr – 174.5 gr) – (711.5 gr – 234.8 gr)

: 60.3 gr

499.3 gr – 477.7 gr

: 60.3 gr

22.6 gr

: 2.668 gr

: 2.67 gr

VI. KESIMPULAN

Dengan demikian dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Gs sebesar :

Gs = 2.67 gram.

Hasil uji dilaboratorium tanah membuktikan bahwa tanah kering oven yang lolos saringan no.4 merupakan jenis tanah PASIR dikarenakan memiliki berat jenis tanah diantara 2.65-2.68 gram.

VII. DAFTAR PUSTAKA

“Materi ilmu Mekanika tanah semester 1 oleh Bpk. Santoso.Mt




TYPE-TYPE  SEMEN


 
Semen Portland 
Adalah perekat hidrolis yang dihasilkan dengan cara menggiling klinker yang kandungan utamanya kalsium silikat dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat.
 
 
 
 
 
 

Semen Portland Tipe I
 
Dipakai untuk keperluan konstruksi umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus terhadap panas hidrasi dan kekuatan tekan awal. Cocol dipakai pada tanah dan air yang mengandung sulfat antara 0,0%-0,10% dan dapat digunakan untuk bangunan rumah pemukimam, gedung-gedung bertingkat dan lain-lain.
 
 
 
 


Semen Portland Tipe II
 
Dipakai untuk konstruksi bangunan dari beton massa(tebal) yang memerlukan ketahan sulfat (pada lokasi tanah dan air yang mengandung sulfat antara 0,10%-0,20%) dan panas hidrasi sedang, misalkan bangunan dipinggir laut, bangunan di bekas tanah rawa, saluran irigasi, beton massa dan dam-dam dan landasan jembatan.
 
 
 
 

Semen Portland Tipe III
 
 
Dipakai untuk konstruksi bangunan yang memerlukan kekuatan tekan awal tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi, misalnya untuk pembuatan jalan beton, bangunan-bangunan tingkat tinggi, bangunan-bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan terhadap serangan sulfat.
 
 
 
 


Semen Portland Tipe V
 
Dipakai untuk konstruksi bangunan pada tanah/air yang mengandung sulfat melebihi 0,20% dan sangat cocok untuk instalasi pengolahan limbah pabrik, konst
ruksi dalam air, jembatan, terowongan, pelabuhan dan pembangkit tenaga nuklir.
 
 
 
 
 


Super Masonry Cement
 
Semen ini dapat digunakan untuk kontruksi perumahan,gedung,jalan dn irigasi yang struktut betonnya maksimal K 225. Dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan genteng beton, Hollow brick, Paving Block, tegel dan bahan bangunan lainnya.
 
 
 
 
 

Portland Pozzolan Cement ( PPC )
 
Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Porland Pozzoland SNI 15-0302-2004 dan ASTM C 595 M-95 a.dapat digunakan secara luas seperti: Kontruksi beton massa ( bendungan,Dam ,irigasi ),Kontruksi beton yang memerlukan ketahanan terhadap sulfat ( Bangunan tepi pantai,Tanah rawa), Bangunan/Instalasi yang memerlukankekedapan yang lebih tinggi,Pekerjaan pasangan dan plesteran.
 
 
 
 
Oil Well Cement, Class G-HSR
 
Merupakan semen khusus yang digunakan untuk pembuatan sumur minyak bum dan gas alam dengan kontruksi sumur minyak dibawah permukaan laut dan bumi ,OWC yang telah diproduksi adalah class G,HSR ( high Sulfat Resistance ) disebut juga sebagai "Basic OWC".Adiktif dapat ditambahkan untk pemakaian pada berbagai kedalaman dan temperatur.




JENIS-JENIS POHON


A. Pohon Berdaun Lebar

1. Pohon jati
2. Pohon damar
3. Pohon tarap
4. Keruing
5. Gia
6. Kenari
7. Keruing
8. Kulim
9. Matoa
10. Medang
11. Meranti kuning
12. Merbau
13. Palapi
14. Bakau
15. Gerunggang/Derum
16. Ketapang
17. Terap
18. Terentang
19. Mahoni
20. Johar
21. Cempaka
22. Sonokeling
23. Jabon
24. Akasia
25. Bayur

B. Pohon Berdaun Runcing

1. Pohon mahoni
2. Pohon resak/rasak
3. Pohon rasamala
4. Duren
5. Suren/surian
6. Pulai
7. Meranti
8. Agatis
9. Balau
10. Balau merah
11. Durian
12. Bangkirai
13. Giam
14. Jelutung
15. Kapur
16. Kapur petanang
17. Meranti merah
18. Meranti putih
19. Mersawa
20. Nyatoh
21. Pulai
22. Rasamala
23. Resak
24. Kapas-kapasan
25. Surian
26. Keranji
27. Eboni bergaris
28. Eboni hitam
29. Eboni
30. Bungur
31. Surian
32. Tapos
33. Ulin
34. Kayu hitam
35. pohon Mangifera
36. Pulai
37. angsana
38. Cendana
39. Kupang
40. Mindi

C. Pohon Berdaun Jarum

1. Pohon pinus
2. Pohon cemara
3. Agatis
4. Tusam

D. Pohon Berdaun Palam

1. Kelapa
2. Enau/aren
3. Pinang
4. Kurma
5. Sawit
6. Rumbia/sagu
7. Pinang

E. Pohon Berdaun Bambu

1. Betung
2. Talang
3. Aur



Cara Membuat Perusahaan Kontraktor



Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara mendirikan perusahaan yang begerak dalam bidang kontraktor.
Kontraktor merupakan sebuah bidang usaha jasa konstruksi, baik deri segi perencanaan arsitektur maupun pembangunannya. badan usaha yang dapat digunakan dapat berbentuk CV maupun PT ( perseroan terbatas).
Cara mendirikan perusahaan CV. kontraktor
cv-kontraktor
pendirian CV yang bergerak dalam bidang kontraktor dapat dilakukan sebagai berikut;
  • Menyiapkan nama CV, nama disini sebaiknya merupakan nama yang singkat, mudah diingat serta dapat mewakili bidang usaha nantinya.
  • Penentuan jumlah modal usaha.
  • Pembuatan susunan organisasi direksi dan komisaris.
  • Menentukan kedudukan CV, lingkup lokasi usaha dan bidang usaha.
setelah menentukan hal-hal diatas maka tahap berikutnya adalah menyiapkan dokumen-dokumen yang nantinya diperlukan untuk pengurusan pendirian perusahaan, dokumen tersebut adalah:
  • Foto kopi KTP (kartu tanda penduduk) pendiri perusahaan, minimal 2 orang
  • Foto kopi KK ( Kartu keluarga ) penanggung jawab perusahaan atau direktur.
  • pas foto penanggung jawab, biasanya berukuran 3×4
  • Foto kopi PBB tempat yang dijadikan sebagai domisili perusahaan.
  • Foto kopi surat kepemilikan tempat/ surat kontrak atau sewa kantor.
  • surat keterangan RT/RW
sebaiknya lokasi yang diajukan sebagai domisili perusahaan tidak berada dilokasi perumahan hal ini untuk mempermudah pendirian perusahaan, misalnya ruko, kawasan perkantoran, plaza dll.


nah.. setelah semua persyaratan sudah disiapkan langkah selanjutnya datang ke notaris, nantinya mendapat dokumen – dokumen sebagai berikut:
  • Akta notaris
  • surat keterangan domisili perusahaan
  • NPWP ( nomor pokok wajib pajak)
  • pengesahan pengadilan
  • SIUP ( surat izin usaha perdagangan)
  • TDP ( tanda daftar perusahaan)
Biaya pengurusan CV ke notaris pada tahun 2010 untuk wilayah jakarta +/- Rp.4.000.000,00
Cara mendirikan perusahaan PT. kontraktor
kontraktor
PT disini dibagi menjadi 3 kelas ( kecil, menengah, besar ) , masing – masing kelas PT tersebut tentunya mempengaruhi biaya pendirian dan ruang lingkup usaha perusahaan nantinya.
prosedur pendiriannya sama dengan pendirian CV, perbedaanya pada pendirian PT memerlukan waku untuk pengecekan nama karena nama pt yang sudah digunakan tidak boleh dipakai lagi. dan juga pengesahan dari Menhunkam . dokumen yang didapatkan dari hasil pendirian PT yaitu:
  • Pemesanan nama perseroan
  • Akta pendirian oleh notaris
  • surat keterangan domisili perusahaan
  • NPWP
  • SK pengesahan dari MENHUMKAM
  • SIUP ( surat izin usaha perdagangan)
  • TDP ( tanda daftar perusahaan)
Biaya pendirian PT ( kelas kecil sampai atas) ke notaris pada tahun 2010 untuk wilayah jakarta +/- Rp.7.000.000,00 s/d Rp.10.000.000,00
begitulah kurang lebih cara mendirikan perusahaan kontraktor baik berupa CV maupun PT. dan selamat berusaha bagi calon-calon pengusaha baru indonesia.



GIPS



I. Pengertian Gips
Gips adalah bahan untuk membuat adukan plesteran lainnya yang harus mengandung minimum 66% berat senyawa Kalsium Sulfat hemihidrat ( CaSO4 1/2 H2 O ).Gips merupakan batuan sedimen yang terbentuk dengan proses kimia di alam. Adanya kapur yang larut didalam air atau tanah, dan adanya sulfat, maka akan terjadi senyawa baru membentuk CaSO4.

II. Sifat Gips
Gips merupakan senyawa CaSO4 2H2O termasuk batuan yang peka sekali terhadap pengaruh panas.Bila dipanasi lebih dari 45°C air hablur mulai dapat menguap.Air hablur akan menguap seluruhnya bila pemanasan mencapai 200°C membentuk gips nahidrida CaSO4. Bila terjadi anhidrida, sifatnya untuk kembali manjadi Gips CaSO4 2H2O akan lambat sekali. Dengan adanya sifat ini, maka gips tadi dapat dimanfaatkan sebagai bahan perekat hidrolis.
Sifat gips dapat larut dalam air, maka penggunan elemen bangunaan atau perekat gips, tidak baik untuk konstruksi diluar yang akan terkena hujan.
III. Kegunaan Gips
a. Dibuat cetakan untuk membuat benda keramik.
b. Untuk dicetak dibentuk hiasan, patung, atau lainnya.
c. Dibidang kesehatan dipakai untuk :
§ Tepung pembalut, apabila pasien mendapat patah tulang.
§ Sebagai penambal gigi.
§ Sebagai cetakan gigi.
d. Sebagai perekat hidrolis untuk membuat elemen bangunan.
e. Sebagai adukan plesteran
f. Sebagai perekat pembuatan kapur tulis.
g. Dalam pembuatan tahu.